Jumat, 14 Desember 2012

Kelainan gigi dan mulut

1.SAKIT GIGI

Sakit gigi bisa terjadi karena:
- karies gigi
- abses
- peradangan gusi di sekitar akar gigi (perikoronitis)
- peradangan sinus (sinusitis).

Jika beberapa gigi atas terasa sakit pada saat mengunyah atau ketika membungkuk, maka kemungkinan penyebabnya adalah sinusitis (terutama jika sakit gigi timbul pada saat penderita menderita pilek).
Pengobatan untuk sinusitis adalah antibiotik dan dekongestan (obat untuk melegakan hidung tersumbat). 


2.GIGI PATAH & GIGI TANGGAL

Seseorang yang merasakan nyeri yang tajam dan berlangsung singkat ketika mengunyah atau memakan sesuatu yang dingin, mungkin memiliki gigi yang patah sebagian (fraktur inkomplit, greenstick).
Selama giginya patah sebagian dan bagian dari gigi tersebut belum terbelah, dapat diperbaiki dengan penambalan (restorasi).

Gigi depan bagian atas, terutama gigi seri, cenderung mudah mengalami cedera dan patah.
Jika setelah suatu cedera sebuah gigi tidak peka terhadap udara, kemungkinan besar hanya permukaan bagian luarnya (email) saja yang telah mengalami kerusakan.
Bahkan jika email telah mengalami kerusakan kecilpun, tidak dibutuhkan pengobatan segera.

Patah pada lapisan pertengahan gigi (dentin) biasanya akan menimbulkan nyeri jika gigi menyentuh udara dan makanan. Jika patah terjadi pada lapisan gigi paling dalam (pulpa), pada bagian yang patah akan tampak sebuah bintik merah dan seringkali terlihat darah.

  • PENGOBATAN
Pengobatan saluran akar mungkin perlu dilakukan untuk mengangkat pulpa yang tertinggal sebelum pulpa mati dan menyebabkan nyeri yang hebat.
Jika penderita berusia dibawah 12 tahun, pengobatan saluran akar ditunda sampai akar dari gigi yang terkena terbentuk sempurna.

Jika suatu cedera menyebabkan tanggalnya gigi ke dalam kantong gigi atau menyebabkan perdarahan jaringan gusi di sekitarnya, penderita harus segera mendatangi dokter gigi.
Kerusakan gigi susu bagian depan biasanya tidak menimbullkan masalah. Bila kerusakannya lebih parah, gigi susu tersebut dapat dicabut tanpa membahayakan gigi tetap atau dengan menyisakan tempat untuk tumbuhnya gigi tetap. Jika gigi susu di bagian belakang mulut mengalami kerusakan, dimasukan suatu alat yang disebut space-maintainer, sehingga gigi tetap tumbuhnya tidak saling tumpang tindih.


3. PATAH RAHANG

Rahang yang patah menyebabkan nyeri dan biasanya menyebabkan maloklusi.
Mulut seringkali tidak dapat dibuka lebar atau bergeser ke satu sisi jika dibuka atau ditutup.

Sebagian patah rahang terjadi di rahang bawah (mandibula). Patah rahang atas (maksila) bisa menyebabkan:
  •  penglihatan ganda (karena otot mata menempel di dekatnya) 
  •  mati rasa di kulit dibawah mata (karena cedera pada persarafannya) 
  •  ketidakteraturan pada tulang pipi yang bisa dirasakan jika jari-jari tangan meraba pipi. 

Setiap cedera yang menyebabkan patah rahang, juga bisa melukai tulang belakang di leher, sehingga sebelum dilakukan pengobatan terhadap patah rahang, sering dilakukan pemeriksaan rontgen leher.
Suatu pukulan kuat yang menyebabkan patah rahang juga dapat menyebabkan geger otak atau perdarahan intrkranial.

  • PENGOBATAN
Jika diduga terjadi patah rahang, maka penderita harus menahan rahangnya dengan mengatupkan giginya dan rahang tidak boleh digerakkan. Rahang bisa ditahan dengan tangan atau dengan perban yang dililitkan sebanyak beberapa kali di bawah rahang dan ke atas kepala, tetapi jangan sampai menghalangi jalan udara.
Penderita secepat mungkin mencari bantuan medis karena fraktur bisa menyebabkan perdarahan di dalam dan penyumbatan jalan nafas.

Di rumah sakit, rahang atas dan rahang bawah akan diikat dengan kawat (wiring), dan dibiarkan selama 6 minggu agar tulang sembuh sempurna. Selama pemasangan kawat, penderita hanya dapat minum cairan melalui sedotan.

Banyak patah rahang yang dapat diperbaiki melalui pembedahan dengan sebuah piringan; rahang tidak boleh digerakkan hanya selama beberapa hari, setelah itu penderita bisa makan makanan lunak selama beberapa minggu.

Antibiotik biasanya diberikan pada patah majemuk, dimana patah tulang menjalar ke gigi atau kantongnya dan merupakan patah terbuka yang berhubungan dengan daerah yang tercemar (misalnya mulut). 

4.  MALOCCLUSION


Malocclusion adalah kelainan susunan bagian atas dan bawah rahang yang mencegah gigi bertemu dengan semestinya.

Penyumbatan merujuk pada susunan pada gigi dan tempat dimana gigi atas dan bawah bertemu dengan sesuai. Idealnya, gigi bagian atas sedikit melebihi gigi bagian atas. Susunan yang semestinya pada gigi mencegah kekuatan yang tidak semestinya terdapat hanya pada beberapa gigi dan menjaga bibir, pipi, dan lidah terhindar dari permukaan tajam. Jika gigi maloccluded (keluar dari susunan), ketegangan yang tidak semestinya yang terdapat pada beberapa gigi, yang bisa mematahkan bagian pada mahkota gigi atau melonggarkan gigi. 
  • GEJALA 

Malocclusion biasanya tidak menyebabkan gejala pada awalnya. Segera, meskipun demikian, bisa mengakibatkan pengenduran atau patahan pada kelainan baris gigi pada ketegangan yang terdapat pada mereka. Malocclusion berat bisa juga menyebabkan kesulitan atau rasa tidak nyaman ketika menggigit atau mengunyah, sama seperti kesulitan berbicara. Malocclusion yang mencegah akses penuh untuk kesehatan mulut yang semestinya bisa meningkatkan resiko penyakit gusi dan rongga gigi. 
  • PENGOBATAN


Malocclusion bisa diperbaiki dalam beberapa cara. Gigi bisa disusun ulang dengan menggunakan kekuatan ringan secara terus menerus melalui penggunaan alat gigi, seperti bingkai penyangga gigi (kawat dan pegas dibawa oleh pengurung yang disesuaikan dengan gigi dengan lem gigi) atau sebuah penyangga (bingkai penahan gigi yang bisa dipindahkan dipadukan dengan kawat dan piringan plastik yang diselipkan ke dalam atap mulut). Untuk beberapa malocclusion minor, terapi gigi bisa dilakukan dengan alat yang hampir tidak bisa dilihat. Kadangkala, ketika alat gigi tunggal tidak cukup, operasi rahang kemungkinan diperlukan. Metode lain pada pengobatan malocclusion termasuk pilihan menggerinda pada beberapa gigi atau pembuatan gigi dengan menggunakan mahkota gigi atau perbaikan gigi lainnya. 
5.NYERI OTOT
Nyeri otot di sekitar rahang terutama disebabkan oleh penggunaan otot yang berlebihan, yang seringkali bersumber dari stres psikis yang menyebabkan penderita mengatupkan atau mengertakan giginya (bruksisme).

Pada umumnya orang dapat meletakkan ujung jari telunjuk, jari tengah dan jari manisnya secara vertikal pada ruang antara diantara bagian atas dan bawah gigi depan tanpa tekanan.
Tetapi jika terdapat kelainan otot-otot di sekitar sendi temporomandibuler, ruang tersebut biasanya menjadi lebih kecil.

Biasanya timbul rasa nyeri yang sangat ringan pada sendi.
Tetapi penderita lebih sering merasakan nyeri pada kedua sisi wajah selama terjaga atau sepanjang hari, setelah saat-saat yang menegangkan.
Nyeri ini merupakan akibat kejang otot yang disebabkan oleh pengatupan otot dan pengertakan gigi yang berulang-ulang.
  • Terapi fisik yang dilakukan bisa berupa;

  1. Pengobatan ultrasonik.
    Merupakan suatu metode dimana diberikan panas kepada daerah yang nyeri.
    Jika dihangatkan dengan ultrasonik, pembuluh darah akan melebar dan darah bisa lebih cepat mengangkut asam laktat yang terkumpul, yang menyebabkan timbulnya nyeri otot.
  2. Electromyographic biofeedback. Teknik ini memantau aktivitas otot dengan sebuah meteran.
    Penderita berusahan untuk mengendurkan seluruh tubuh atau otot tertentu sambil melihat ke meteran.
    Dengan cara ini, penderita belajar untuk mengendalikan atau mengendurkan otot tertentu.
  3. Obat semprot dan latihan peregangan.
    Menyemprotkan pendingin kulit pada pipi dan pelipis dapat meregangkan otot-otot rahang.
  4. Pemijatan gesekan.
    Handuk yang kasar digesekkan diatas pipi dan pelipis untuk meningkatkan peredaran darah dan mempercepat pengangkutan asam laktat.
  5. Perangsangan saraf elektrik transkutaneus.
    Digunakan sebuah alat yang merangsang serat-serat saraf yang tidak menyalurkan nyeri.
    Impuls (rangsangan hantaran saraf) yang terjadi diduga akan menghalangi impuls nyeri yang dirasakan oleh penderita
Obat pereda nyeri (misalnya anti peradangan non-steroid, contohnya aspirin) juga bisa mengurangi nyeri.
Obat tidur kadang diberikan untuk membantu penderita yang mengalami kesulitan tidur karena nyeri yang timbul.


6. KELAINAN PEMBENTUKAN

Cacat bawaan pada sendi temporomandibuler jarang terjadi.
Kadang ujung tulang rahang tidak terbentuk atau lebih kecil daripada normal; atau tumbuh lecih cepat atau lebih lama daripada normal.

Kelainan tersebut bisa menyebabkan kelainan bentuk wajah dan maloklusi (salah letak gigi atas dan gigi bawah). Keadaan ini hanya bisa diatasi dengan pembedahan. 

1 komentar:

utynaikner mengatakan...

Play at The Best Casino | The JT Hub
The Best Casino. Casino in the world. Find all of the options and see which one 익산 출장샵 is best. 여주 출장샵 Discover all of our top 부산광역 출장마사지 games including 창원 출장마사지 blackjack, roulette, 청주 출장샵 video

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar