Senin, 17 Desember 2012

FARMAKOGNOSI




  • RHIZOMA
  1. BOESENBERGIAE RHIZOMA Nama lain ; Temu Kunci Penggunaan : Antidiare.
  2. CALAMI RHIZOMA Nama lain : Dlingo, Jariangu, Calamus, Sweetflag, Dringo Penggunaan : Bahan pewangi, Karminativa, insektisida, demam nifas.
  3. CURCUMAE RHIZOMA Nama lain : Temulawak, Koneng gede Penggunaan : Kolagoga, antispasmodic
  4. CURCUMAE AERUGINOSAE RHIZOMA Nama lain : Temu hitam, Temu ireng Penggunaan : Bagian dari jamu, antirematik, Karminativa
  5. CURCUMAE DOMESTICAE RHIZOMA Nama lain : Kunyit, Kunir Penggunaan : Karminativa, antidiare, Kolagoga, Skabisida.
  6. CURCUMAE HEYNEANAE RHIZOMA Nama lain : Rimpang temu giring Pengunaan : Antiseptika kulit, anthelmintika.
  7. CYPERI RHIZOMA Nama lain : Rimpang teki, teki Penggunaan : Diuretika, Stomakika.
  8. IMPERITAE RHIZOMA Nama lain : Akar alang-alang Penggunaan : Diuretika, Antipiretika.
  9. KAEMPFERIAE RHIZOMA Nama lain : Kencur Penggunaan : Eksperontasia, Diaforetika, Korminativa, Stimulansia, Roboransia.
  10. LANGUATIS RHIZOMA Nama lain : Laos, Lengkuas, Galanga Rhizoma Penggunaan : Bumbu, Karminativa, antifungi
  11. ZINGIBERIS RHIZOMA Nama lain : Jahe Penggunaan : Karminativa, Stimulansia, Diaforetika
  12. ZINGIBERIS AROMATICAE RHIZOMA Nama lain : Lempuyang wangi Penggunaan : Karminativa, Stomakika
  13. ZINGIBERIS LITTORALIS RHIZOMA Nama lain : Lempuyang pahit Penggunaan : Stomakik
  14. ZINGIBERIS PURPUREI RHIZOMA Nama lain : Cassumunar Rhizoma, Bengle Penggunaan : Karminativa, menghangatkan badan.
  15. ZINGIBERIS ZERUMBETI RHIZOMA Nama lain : Lempuyang gajah Penggunaan : Karminativa, Stomakik.

  • RADIX
  1. CATHARANTHI RADIX Nama lain : Akar tapak dara Penggunaan : Peluruh Kemih (emenagoga), obat diabetes, obat kanker.
  2. DERRIDIS RADIX Nama lain : Akar tuba Penggunaan : Racun panah, racun ikan, scabicid, insektisida.
  3.  ELEPHANTOPI RADIX Nama lain : Akar tapak LIMAN Penggunaan : Anti demam
  4.  EURYCOMAE RADIX Nama lain : Akar pasakbumi Penggunaan : Diuretika, antipiretika dan aprodisiaka.
  5. GLYCYRRHIZAE RADIX Nama lain : Akar manis, liquiritae Radix Penggunaan : Antitusiva.Akar dalam bentuk serbuk sebagai pengisi/ pembalut pil Ekstrak untuk pewangi tembakau dan campuan obat batuk.
  6. IPECACUANHAE RADIX Nama lain : Akar Ipeka, akar muntah Penggunaan : - Dalam jumlah amat kecil sebagai menambah nafsu makan.Dalam jumlah sedang sebagai diaforetika dan ekspoktoransia.Dalam jumlah besar sebagai emetika
  7.  PANACIS RADIX Nama lain : Ginseng Penggunaan : Amara dan stimulansia
  8. . RAUWOLFIAE RADIX Nama lain : Akar Pulepandak, Rauwolfiae Radix Penggunaan : Antihipertensi dan gangguan neuropsikhiatrik.
  9. .RHEI RADIX Nama lain : Kelembak Penggunaan : Laksativa
  10. VALERIANAE RADIX Nama lain : Akar valerian Penggunaan : Sedativa
  11.  VETIVERIAE RADIX Nama lain : Akar wangi, larasetu Penggunaan : Bahan Pewangi (dalam oleum), Diaforetika.

  • CORTEX
  1. ALSTONIAE CORTEX Nama lain : Kulit Pule Penggunaan : Antipiretika, antimalaria, stomakika, antidrabetika, antelmintika
  2. ALYXIAE CORTEX Nama lain : Pulasari Penggunaan : Bahan pewangi (campuran boreh), karminativa, antidemam
  3. BURMANI CORTEX Nama lain : Kulit manis jangan, Kulit kayu manis padang, keningar. Penggunaan : Diaforetika, karminativa, anti Iritansia, bahan pewangi, bumbu masak
  4. CINCHONAE CORTEX Nama lain : Kulit kina, Peruvian bark, Jesuit bark Penggunaan : Antipiretika, antimalaria, amara
  5. CINNAMOMI CORTEX Nama lain : Kulit Kayu manis, Ceylon Cinnamon Penggunaan : Karminativa, Menghangatkan lambung, dicampur dengan adstringensia lainnya untuk obat mencret.
  6. GRANATI CORTEX Nama lain : Kulit batang delima Penggunaan : Pengelat (astringensia), antelmintika
  7. GRANATI PERCARPIUM/ GRANATI FRUCTUS CORTEX Nama lain : Kulit buah delima, Granati Fructus Cortex Penggunaan : Pengelat usus ( adstringensia), obat cacing
  8. LITSEAE CORTEX Nama lain : Kulit Krangean. Krangean Penggunaan : Karninativa, spasmolitika, stomakika.
  9. PARAMERIAE CORTEX Nama lain : Kulit Kayu rapat, Pegarsih Penggunaan : Pengelat ( astringensia)
  10. SYMPLOCI CORTEX Nama lain : Kulit sariawan Penggunaan : Antisariawan
  11. SYZYGII JAMBOLANI CORTEX Nama lain : Kulit Jamblang Penggunaan : Astringensia, obat kencing manis.

  • BULBUS, CORMUS, LIGNUM, CAULIS, TUBER
  1. ALII SATIVI BULBUS Nama lain : Bawang putih Penggunaan : Antikolesterol, antiseptika, antipasmodik, antiiritansia.
  2. COLCHICI CORMUS Nama lain : Daun umbi kolkisi Penggunaan : Antireumatika.
  3. SANTALI LIGNUM Nama lain : Kayu cendana Penggunaan : Diuretika, karminativa, antispasmodic.
  4. SAPPAN LIGNUM Nama lain : Kayu secang Penggunaan : Astringensia.
  5. TINOSPORAE CAULIS Nama lain : Bratawali Penggunaan : Obat demam, tonikum, dan antidiabetes.
  6. SOLANI TUBERA Nama lain : Umbi kentang: Patinya (amylum) untuk bahan penoloong pembuatan sediaan obat, untuk pengisi / pengikat.

  • HERBA
  1. ANDROGRAPHIDIS HERBA Nama lain : Sambiloto Penggunaan : Tonikum, antipiretika, diuretika.
  2. BELLADONNAE HERBA Nama lain : Herba beladon: Sesak nafas, nyeri, nyeri haid, parkinsonisme, parasimpatolitik.
  3.  CENTELLAE HERBA Nama lain : Herba pegangan, daun kaki kuda Penggunaan : Diuretika, amara, tonikum, astringensia, obat sariawan.
  4.  EQUISETI HERBA Nama lain : Greges otot, rumput betung Penggunaan : Diuretik
  5.  EPHEDRAE EQUISETINAE HERBA Nama lain : Herba ephedra equisetina Penggunaan : Vasodilantasia, obat sesak nafas.
  6.  HIRTAE HERBA Nama lain : Patikan kebo, gendong anak. Penggunaan : Obat batuk, dan sedativa.
  7. HYOSCYAMI HERBA Nama lain : Herba hiosrami, bison tobacco..Sesak nafas, nyeri, nyeri haid, parkinsonisme, pesenang, parasimpatolitik, antipasmodik, melemaskan otot polos.
  8.  MENTHAE ARVENSITIS HERBA Nama lain : Daun poko Penggunaan : Karminativa, antispasmodic, diaforetika.
  9. MENTHAE PIPERITAE HERBA Nama lain : Herba pepermin, herba menta piperita Penggunaan : Karminativa
  10. PHILLANTHY HERBA Nama lain : Meniram Penggunaan : Diuretika
  11. SERPYLLI HERBA Nama lain : Herba serpili Penggunaan : Ekspetoransia.
  12. .STRAMONII HERBA Nama lain : Herba stramonii Penggunaan : Sesak nafas, nyeri, nyeri haid, parkinsonisme.
  13.  THYMI HERBA Nama lain : Herba timi Penggunaan : Obat batuk (ekspetoransia)

  • FOLIUM
  1. ABRI FOLIUM Nama lain : Daun saga Penggunaan : Obat sariawan, obat batuk
  2. ACHILEAE FOLIUM Nama lain : Daun seribu Penggunaan : Antipiretika, diaforetika, karminativa.
  3. AGLAIAE FOLIUM Nama lain : Daun pacar Cina Penggunaan : Mengurangi haid, obat gonorhoe
  4. APII GRAVEOLENTIS FOLIUM Nama lain : Daun seledri Penggunaan : Stomakik, diuretika.
  5. BAECKEAE FOLIUM Nama lain : Daun jungrahab Penggunaan : Diuretika, obat sakit perut, muntah (emetika)
  6. BASILICI FOLIUM Nama lain : Daun selasih: Ekspetoransia, emenagoga, karminativa, pencegah mual, amara, pengelat (adstringen), antiperetika, pereda kejang, pengobatan pasca persalinan.
  7. BATATASAE FOLIUM Nama lain : Daun ubi jalar Penggunaan : Mempercepat pematangan bisul.
  8.  BLUMEAE FOLIUM Nama lain : Daun sembung Penggunaan : karminativa, sudorifika, obat batuk, adstringen.
  9.  CARICAE FOLIUM Nama lain : Daun pepaya Penggunaan : Anti demam, amara, obat disentri
  10.  CARYOPHYLLI FOLIUM Nama lain : Daun cengkeh Penggunaan : Aromatik, karminatif, stimulant.
  11.  CASSIAE FOLIUM Nama lain : Daun ketepeng: Obat kurap, obat kelainan kulit yang disebabkan oleh parasit kulit, pencahar, obat demam, adstringen.
  12.  COCA FOLIUM Nama lain : Daun koka: Diambil kokainnya dipakai untuk membuat minuman coca setelah bebas kokainnya.
  13.  COLEI AMBONICI FOLIUM Nama lain : Daun jinten: Antipiretik, analgetik, obat luka, sariawan, obat batuk, mules.
  14.  CYMBOPOGONIS FOLIUM Nama lain : Daun sereh: Karminatif, antispasmodik, antipiretik, amara, penghalau serangga
  15. DESMODII TRIQUETRI FOLIUM Nama lain : Daun duduk Penggunaan : tonikum, diuretik
  16.  DIGITALIS FOLIUM Nama lain : Daun digitalis / daun jari Penggunaan : Kardiatonika
  17.  DIGITALIS LANATAE FOLIUM Nama lain : Daun digitalis lanata Penggunaan : Isolasi glukosida, terutama digoksina
  18. ECLIPTAE FOLIUM Nama lain : Daun urang-aring Penggunaan : Adstringen, perawatan rambut.
  19.  ELEPHANTOPI FOLIUM Nama lain : Daun tapakliman Penggunaan : Anti demam, adstringen
  20.  GUAZUMAE FOLIUM Nama lain : Daun Jatiblanda Penggunaan : Astringen, obat langsing
  21. .GYNURAE PROCUMBESIS FOLIUM Nama lain : Daun Sambung nyawa Penggunaan : Antipiretika
  22.  GYNURAE SEGETUM FOLIUM Nama lain : Daun DEWA Penggunaan : Antihipertensi
  23.  HEMIGRAPHIDIS FOLIUM Nama lain : Daun Sambang getih Penggunaan : Diuretika
  24.  HIBISCI ROSA - SINENSIS FOLIUM Nama lain : Daun Kembang Sepatu Penggunaan : Kompres, Ekspektoran, Emoliensia
  25.  JASMIM FOLIUM Nama lain : Daun Melati Penggunaan : OBAT BISUL, menghentikan ASi
  26.  MURRAYAE FOLIUM Nama lain : Daun Kemuning Penggunaan : Antitirorda, obat gonomhoe
  27. ORTHOSIPHONIS FOLIUM Nama lain : Daun Kumis kuang, Daun remujung, Java tea Penggunaan : Diuretika
  28.  PERSEAE FOLIUM Nama lain : Daun Advokat Penggunaan : Diuretika
  29.  PIPERISFOLIUM Nama lain : Daun sirih Penggunaan : Anti Sariawan, anti batuk, anti septic, obat kumur
  30. POLYANTHEA FOLIUM Nama lain : Daun Salam Penggunaan : Anti Diare, Adstringensia.
  31.  PSIDII FOLIUM Nama lain : Daun jambu biji Penggunaan : Anti diare, adstringensia.
  32.  SAUROPI FOLIUM Nama lain : Daun Katuk Penggunaan : Memperlancar keluar ASI, obat bisul.
  33. SENNAE FOLIUM Nama lain : Daun Sena Penggunaan : Pencahar
  34. SERICOCALYAS FOLIUM Nama lain : Strobilanthi Folium,, dsun kecibeling dan saun ngokilo, Daun kejibeling. Penggunaan : Diuretika
  35.  SONCHI FOLIUM Nama lain : Daun Tempuyung Penggunaan : Diuretika, Antiurolitiasis
  36.  SYMPLOCI FOLIUM Nama lain : Daun Sariawan Penggunaan : Obat Kumur
  37.  THEAE FOLIUM Nama lain : Daun teh: Antidotum pada keracunan, alcohol dan logam-logam, logam berat, Analeptika, stimulansia.

  • FLOS
  1. CARTHAMI FLOS Nama lain : Kembang pulu, kesumba Penggunaan : Laksativa
  2. CARYOPHYLLI FLOS Nama lain : Cengkeh Penggunaan : Stimulansia, obat mulas, menghilangkan rasa mual dan muntah
  3. JASMINI FLOS Nama lain : Bunga melati Penggunaan : Korigen odoris, antipiretik, penghenti ASI
  4. MESSUAE FLOS Nama lain : Bunga nagasari Penggunaan : Antidiare, aromatikum, ekspektoran
  5. PYRETHRI FLOS Nama lain : Bunga piretri/ bunga krisan Penggunaan : Racun Serangga
  6. WOODFORDIAE FLOS Nama lain : Bunga Sidawayah Penggunaan : Astringensia.

  • FRUCTUS

  1. . AMOMI FRUCTUS Nama lain : Kapulaga, kapol, cardamomi fructus: Bumbu masak, bahan pewangi, karminativa, dibuat tingtur.
  2.  ANISI FRUCTUS Nama lain : Buah adasmanis Penggunaan : Karminativa, obat mulas.
  3.  BRUCEAE FRUCTUS Nama lain : Tambara marica, buah Makassar Penggunaan : Obat disentri, hemostatika.
  4. CAPSICI FRUCTUS Nama lain : Cabe, capsicum cayenne pepper, lombok Penggunaan : Stomakikum, tingturnya sebagaai obat gosok.
  5.  CAPSICI FRUTESCENTIS FRUCTUS Nama lain : Buah cabe rawit Penggunaan : Stimulan, stomakikum, karminativa.
  6. COPTICI FRUCTUS Nama lain : Buah mungsi Penggunaan : Karminativa, desinfektansia.
  7.  CORIANDRI FRUCTUS Nama lain : Ketumbar Penggunaan : Bumbu masak karminativa.
  8.  CUBEBAE FRUCTUS Nama lain : Buah kemukus Penggunaan : Obat radang selaput lendir, saluran kemih
  9. . CUMINI FRUCTUS Nama lain : Buah jinten putih Penggunaan : Stimulans, karminatif,stomakikum.
  10. FOENICULI FRUCTUS Nama lain : Buah adas Penggunaan : Karminatif, obat mulas, obat gosok anak.
  11.  GOSSYPIUM DEPURATUM Nama lain : Kapas murni Penggunaan : Untuk alat keshatan
  12.  ISORAE FRUCTUS Nama lain : Buah puteran, kayu ules Penggunaan : Antidiare
  13.  MELALEUCA FRUCTUS Nama lain : Buah kayu putih Penggunaan : Karminativa
  14. .MORINDAE CITRIFOLIAE FRUCTUS Nama lain : Mengkudu, pace, buah noni Penggunaan : Antidiabetika, antihipertensi, roboransia, ekspetoransia.
  15. .PANDANUS CONIDEUS FRUCTUS Nama lain : Papuan Red Fruit/ Buah Merah Penggunaan : Obat tekanan darah tinggi, asam urat,anti kolesterol, obat kanker, Tumor dan HIV.
  16.  PAPAVERIS FRUCTUS Nama lain ; Buah Opium, buah candu Penggunaan : Sedativa ringan, untuk obat batuk.
  17. PHALERIAE FRUCTUS Nama lain : Buah Mahkota dewa, phaleria papuana.Penggunaan : Antihipertensi, asam urat, anti diabetes, lever, kanker, Pendarahan dan membersihkan racun.
  18. PIPERIS ALBI FRUCTUS Nama lain : Lada putih, merica putih.Penggunaan : Karminativa, bumbu masak.
  19.  PIPERIS NIGRI FRUCTUS Nama lain : Lada hitam, merica hitam Penggunaan : Karminativa, iritasi lokal.
  20.  RETROFRACTI FRUCTUS Nama lain : Cabe jawa, lada panjang, cabe jamu.Penggunaan : Stimulansia, karminativa, diaforetika.
  21.  TAMARINDI PULPA FRUCTUS Nama lain : Asam jawa, Pulpa Tamarindorum cruda. Penggunaan : Pencahar lemah.
  22.  VANILLAE FRUCTUS Nama lain : Buah Vanili Penggunaan : Bahan Pewangi.
  23.  WOODFORDIAE FRUCTUS Nama lain : Bunga Sidowayah Penggunaan : Adstringen.


  • SEMEN


  1. ARECAE SEMEN Nama lain : Biji pinang, Jambe.Penggunaan : Memperkecil pupil mata, obat cacing (antelmintika) terutama cacing pita, untuk makan sirih
  2. COFFEAE SEMEN Nama lain ; Biji kopi Penggunaan : Antidota, antipiretik, diuretik.
  3.  COLAE SEMEN Nama lain : biji kola Penggunaan : minuman yang menyegarkan seperti halnya dengan teh, Kopi, guarana dan lain-lainnya berisi kofeina.
  4. CUCURBITAE SEMEN Nama lain : Biji labu merah Penggunaan : Obat cacing pita
  5.  FOENIGRAECI SEMEN Nama lain : Biji klabet Penggunaan : Bahan pewangi
  6.  MYRISTICAE SEMEN Nama lain : Pala, Nutmeg, Nux Moschata.Penggunaan : bahan pewangi, karminativa, stimulansia setempat terhadap saluran pencernaan, miristin berkhasiat membius, menyebabkan rasa kantuk, dan memperlambat pernafasan.
  7.  MYRISTICAE ARILUS Nama lain : Kembang pala, macis. Penggunaan : Karminativa, aroma.
  8. MYRISTICAE PERICARPIUM SEMEN Nama lain : Kulit buah pala.Penggunaan : Karminativa, aromatik
  9.  NIGELLAE DAMASCENAE SEMEN Nama lain : Biji jinten hitam manis Penggunaan : Karminativa.
  10. NIGELLAE SATIVAE SEMEN Nama lain ; Biji jinten hitam pahit.Penggunaan : Stimulan, Karminativa, diaforentika.
  11. . PARKIAE SEMEN Nama lain : Biji kedawung, Biglobosae semen. Penggunaan : anti diare, adstringen.
  12.  STRYCHNI SEMEN Nama lain : Biji Strihni Penggunaan ; Amara, stimulansia, antidota.


  • AMYLUM
  1. AMYLUM MAMHOT Nama lain : Pati singkong Penggunaan : Bahan penolong bahan sediaan obat.
  2. AMYLUM MAYDIS Nama lain : Pati jagung, Maizena, corn starch. Penggunaan : Zat tambahan.
  3. AMYLUM ORYZAE Nama lain : Pati beras.Penggunaan : Bahan penolong dari sediaan obat.
  4. AMYLUM SOLANI Nama lain : Pati kentang.Penggunaan : Bahan penolong bahan sediaan obat.
  5.  AMYLUM TRITICI Nama lain : Pati gandum, pati terigu Penggunaan : Bahan penolong pada pembuatan sediaan obat

  • OLEUM
  1. OLEUM ANISI Nama lain : Minyak adasmanis, anise oil, assentia anisi Penggunaan : Obat batuk, perangsang peristaltik pada mulas.
  2. OLEUM ARACHIDIS Nama lain : Minyak kacang, peanut oil Penggunaan : Sebagai pengganti minyak zaitun untuk pembuatan margarine dan sabun
  3. OLEUM AURANTII Nama lain : Minyak jeruk manis Penggunaan : Obat bronchitis menahun, bahan pewangi
  4. OLEUM CACAO Nama lain : Lemak coklat Penggunaan : Kosmetik, supositoria
  5. OLEUM CAJUPUTI Nama lain : Minyak kayu putih Penggunaan : Sebagai obat gosok pada sakit encok dan rasa nyeri lainnya, kadang-kadang untuk obat batuk.
  6. OLEUM CANANGA Nama lain : Minyak kenanga Penggunaan : Zat tambahan parfum.
  7. OLEUM CARCHARIDIS Nama lain : Minyak ikan hiu Penggunaan : Sumber kalori dan pengobatan avitaminosa A dan D
  8. OLEUM CARYOPHYLI Nama lain : Minyak cengkeh, clove oil Penggunaan : Obat sakit gigi, mules, kadang untuk obat batuk.
  9. OLEUM CINNAMOMI Nama lain : Minyak kayu manis, Oleum ciaoi Penggunaan : Obat gosok, obat mulas, pengawet sirop
  10. OLEUM CITRI Nama lain : Minyak jeruk, lemon oil Penggunaan : Obat batuk, perangsang peristaltik pada mulas, bahan pewangi
  11. OLEUM CITRONELLAE Nama lain : Minyak sereh Penggunaan : Parfum dan penghalau serangga karena mengandung metilheptanon
  12. OLEUM COCOS Nama lain : Minyak kelapa, coconut oil Penggunaan : Untuk membuat salep, shampoo, sabun yang dapat dipakai untuk mencuci dengan air laut atau air yang kadar kalsiumnya tinggi
  13. OLEUM COPTICI Nama lain : Minyak mungsi Penggunaan : Isolasi timol, karminativa.
  14. OLEUM CORIANDRI Nama lain : Minyak ketumbar Penggunaan : Bahan pewangi dan karminativa.
  15. OLEUM EUCALYPTI Nama lain : Minyak ekaliptus Penggunaan : Germisida, obat batuk, antiseptika saluran pernafasan.
  16. OLEUM FOENICULI Nama lain : Minyak adas Penggunaan : Obat gosok bayi, obat mulas untuk anak-anak, karminativa lemah, terbanyak dipakai sebagai bahan pewangi aqua foeniculi.
  17. OLEUM IECORIS ASELLI Nama lain : Minyak ikan, oleum morrhuae, cod liver oil: Sumber vitamin A tidak kurang dari 600 S . I tiap gram dan sumber vitamin D tidak kurang dari 80 S . I tiap gram, bahan salep.
  18. OLEUM MAYDIS Nama lain : Minyak jagung: Zat tambahan, pengganti minyak lemak bagi pasien yang tinggi kadar kolesterolnya.
  19. OLEUM MENTHAE PIPERITAE Nama lain : Minyak permen, peppermint oil Penggunaan : Karminativa, stimulansia, sebagai alat mulas.
  20.  OLEUM MYRISTICAE Nama lain : Minyak pala, nutmeg oil Penggunaan : Karminativa, stimulansia lambung.
  21.  OLEUM MYRISTICAE EKSPRESSUM Nama lain : Lemak pala, oleum nucistae, nutmeg oil Penggunaan : Obat gosok, stimulansia luar.
  22.  OLEUM OLIVAE Nama lain : Minyak zaitun, olive oil, sweet oil. Penggunaan : Bahan makanan, pencahar lemah.
  23.  OLEUM POGOSTEMONI Nama lain : Minyak nilai Penggunaan : Zat tambahan, bahan pewangi.
  24. OLEUM RACINI Nama lain : Minyak jarak, castor oil: Pencahar (hati-hati pada wanita yang sedang hamil atau sedang haid). Jangan dicampur dengan obat cacing yang dapat larut dalam minyak, hair tonic.
  25.  OLEUM ROSAE Nama lain : Minyak mawar, rose oil Penggunaan : Bahan pewangi.
  26. OLEUM SESAMI Nama lain : Minyak wijen, sesame oil: Bahan makanan, sebagai obat luar untuk melemaskan kulit, untuk pembuatan plester, sabun, salep, liniment.
  27.  OLEUM SHOREAE Nama lain : Minyak tengkawang, Borneo talk Penggunaan : Bahan kosmetika dan suppositoria.
  28.  OLEUM VETIVERIAE Nama lain : Minyak akarwangi Penggunaan : Zat tambahan, bahan pewangi

Jumat, 14 Desember 2012

Kelainan gigi dan mulut

1.SAKIT GIGI

Sakit gigi bisa terjadi karena:
- karies gigi
- abses
- peradangan gusi di sekitar akar gigi (perikoronitis)
- peradangan sinus (sinusitis).

Jika beberapa gigi atas terasa sakit pada saat mengunyah atau ketika membungkuk, maka kemungkinan penyebabnya adalah sinusitis (terutama jika sakit gigi timbul pada saat penderita menderita pilek).
Pengobatan untuk sinusitis adalah antibiotik dan dekongestan (obat untuk melegakan hidung tersumbat). 


2.GIGI PATAH & GIGI TANGGAL

Seseorang yang merasakan nyeri yang tajam dan berlangsung singkat ketika mengunyah atau memakan sesuatu yang dingin, mungkin memiliki gigi yang patah sebagian (fraktur inkomplit, greenstick).
Selama giginya patah sebagian dan bagian dari gigi tersebut belum terbelah, dapat diperbaiki dengan penambalan (restorasi).

Gigi depan bagian atas, terutama gigi seri, cenderung mudah mengalami cedera dan patah.
Jika setelah suatu cedera sebuah gigi tidak peka terhadap udara, kemungkinan besar hanya permukaan bagian luarnya (email) saja yang telah mengalami kerusakan.
Bahkan jika email telah mengalami kerusakan kecilpun, tidak dibutuhkan pengobatan segera.

Patah pada lapisan pertengahan gigi (dentin) biasanya akan menimbulkan nyeri jika gigi menyentuh udara dan makanan. Jika patah terjadi pada lapisan gigi paling dalam (pulpa), pada bagian yang patah akan tampak sebuah bintik merah dan seringkali terlihat darah.

  • PENGOBATAN
Pengobatan saluran akar mungkin perlu dilakukan untuk mengangkat pulpa yang tertinggal sebelum pulpa mati dan menyebabkan nyeri yang hebat.
Jika penderita berusia dibawah 12 tahun, pengobatan saluran akar ditunda sampai akar dari gigi yang terkena terbentuk sempurna.

Jika suatu cedera menyebabkan tanggalnya gigi ke dalam kantong gigi atau menyebabkan perdarahan jaringan gusi di sekitarnya, penderita harus segera mendatangi dokter gigi.
Kerusakan gigi susu bagian depan biasanya tidak menimbullkan masalah. Bila kerusakannya lebih parah, gigi susu tersebut dapat dicabut tanpa membahayakan gigi tetap atau dengan menyisakan tempat untuk tumbuhnya gigi tetap. Jika gigi susu di bagian belakang mulut mengalami kerusakan, dimasukan suatu alat yang disebut space-maintainer, sehingga gigi tetap tumbuhnya tidak saling tumpang tindih.


3. PATAH RAHANG

Rahang yang patah menyebabkan nyeri dan biasanya menyebabkan maloklusi.
Mulut seringkali tidak dapat dibuka lebar atau bergeser ke satu sisi jika dibuka atau ditutup.

Sebagian patah rahang terjadi di rahang bawah (mandibula). Patah rahang atas (maksila) bisa menyebabkan:
  •  penglihatan ganda (karena otot mata menempel di dekatnya) 
  •  mati rasa di kulit dibawah mata (karena cedera pada persarafannya) 
  •  ketidakteraturan pada tulang pipi yang bisa dirasakan jika jari-jari tangan meraba pipi. 

Setiap cedera yang menyebabkan patah rahang, juga bisa melukai tulang belakang di leher, sehingga sebelum dilakukan pengobatan terhadap patah rahang, sering dilakukan pemeriksaan rontgen leher.
Suatu pukulan kuat yang menyebabkan patah rahang juga dapat menyebabkan geger otak atau perdarahan intrkranial.

  • PENGOBATAN
Jika diduga terjadi patah rahang, maka penderita harus menahan rahangnya dengan mengatupkan giginya dan rahang tidak boleh digerakkan. Rahang bisa ditahan dengan tangan atau dengan perban yang dililitkan sebanyak beberapa kali di bawah rahang dan ke atas kepala, tetapi jangan sampai menghalangi jalan udara.
Penderita secepat mungkin mencari bantuan medis karena fraktur bisa menyebabkan perdarahan di dalam dan penyumbatan jalan nafas.

Di rumah sakit, rahang atas dan rahang bawah akan diikat dengan kawat (wiring), dan dibiarkan selama 6 minggu agar tulang sembuh sempurna. Selama pemasangan kawat, penderita hanya dapat minum cairan melalui sedotan.

Banyak patah rahang yang dapat diperbaiki melalui pembedahan dengan sebuah piringan; rahang tidak boleh digerakkan hanya selama beberapa hari, setelah itu penderita bisa makan makanan lunak selama beberapa minggu.

Antibiotik biasanya diberikan pada patah majemuk, dimana patah tulang menjalar ke gigi atau kantongnya dan merupakan patah terbuka yang berhubungan dengan daerah yang tercemar (misalnya mulut). 

4.  MALOCCLUSION


Malocclusion adalah kelainan susunan bagian atas dan bawah rahang yang mencegah gigi bertemu dengan semestinya.

Penyumbatan merujuk pada susunan pada gigi dan tempat dimana gigi atas dan bawah bertemu dengan sesuai. Idealnya, gigi bagian atas sedikit melebihi gigi bagian atas. Susunan yang semestinya pada gigi mencegah kekuatan yang tidak semestinya terdapat hanya pada beberapa gigi dan menjaga bibir, pipi, dan lidah terhindar dari permukaan tajam. Jika gigi maloccluded (keluar dari susunan), ketegangan yang tidak semestinya yang terdapat pada beberapa gigi, yang bisa mematahkan bagian pada mahkota gigi atau melonggarkan gigi. 
  • GEJALA 

Malocclusion biasanya tidak menyebabkan gejala pada awalnya. Segera, meskipun demikian, bisa mengakibatkan pengenduran atau patahan pada kelainan baris gigi pada ketegangan yang terdapat pada mereka. Malocclusion berat bisa juga menyebabkan kesulitan atau rasa tidak nyaman ketika menggigit atau mengunyah, sama seperti kesulitan berbicara. Malocclusion yang mencegah akses penuh untuk kesehatan mulut yang semestinya bisa meningkatkan resiko penyakit gusi dan rongga gigi. 
  • PENGOBATAN


Malocclusion bisa diperbaiki dalam beberapa cara. Gigi bisa disusun ulang dengan menggunakan kekuatan ringan secara terus menerus melalui penggunaan alat gigi, seperti bingkai penyangga gigi (kawat dan pegas dibawa oleh pengurung yang disesuaikan dengan gigi dengan lem gigi) atau sebuah penyangga (bingkai penahan gigi yang bisa dipindahkan dipadukan dengan kawat dan piringan plastik yang diselipkan ke dalam atap mulut). Untuk beberapa malocclusion minor, terapi gigi bisa dilakukan dengan alat yang hampir tidak bisa dilihat. Kadangkala, ketika alat gigi tunggal tidak cukup, operasi rahang kemungkinan diperlukan. Metode lain pada pengobatan malocclusion termasuk pilihan menggerinda pada beberapa gigi atau pembuatan gigi dengan menggunakan mahkota gigi atau perbaikan gigi lainnya. 
5.NYERI OTOT
Nyeri otot di sekitar rahang terutama disebabkan oleh penggunaan otot yang berlebihan, yang seringkali bersumber dari stres psikis yang menyebabkan penderita mengatupkan atau mengertakan giginya (bruksisme).

Pada umumnya orang dapat meletakkan ujung jari telunjuk, jari tengah dan jari manisnya secara vertikal pada ruang antara diantara bagian atas dan bawah gigi depan tanpa tekanan.
Tetapi jika terdapat kelainan otot-otot di sekitar sendi temporomandibuler, ruang tersebut biasanya menjadi lebih kecil.

Biasanya timbul rasa nyeri yang sangat ringan pada sendi.
Tetapi penderita lebih sering merasakan nyeri pada kedua sisi wajah selama terjaga atau sepanjang hari, setelah saat-saat yang menegangkan.
Nyeri ini merupakan akibat kejang otot yang disebabkan oleh pengatupan otot dan pengertakan gigi yang berulang-ulang.
  • Terapi fisik yang dilakukan bisa berupa;

  1. Pengobatan ultrasonik.
    Merupakan suatu metode dimana diberikan panas kepada daerah yang nyeri.
    Jika dihangatkan dengan ultrasonik, pembuluh darah akan melebar dan darah bisa lebih cepat mengangkut asam laktat yang terkumpul, yang menyebabkan timbulnya nyeri otot.
  2. Electromyographic biofeedback. Teknik ini memantau aktivitas otot dengan sebuah meteran.
    Penderita berusahan untuk mengendurkan seluruh tubuh atau otot tertentu sambil melihat ke meteran.
    Dengan cara ini, penderita belajar untuk mengendalikan atau mengendurkan otot tertentu.
  3. Obat semprot dan latihan peregangan.
    Menyemprotkan pendingin kulit pada pipi dan pelipis dapat meregangkan otot-otot rahang.
  4. Pemijatan gesekan.
    Handuk yang kasar digesekkan diatas pipi dan pelipis untuk meningkatkan peredaran darah dan mempercepat pengangkutan asam laktat.
  5. Perangsangan saraf elektrik transkutaneus.
    Digunakan sebuah alat yang merangsang serat-serat saraf yang tidak menyalurkan nyeri.
    Impuls (rangsangan hantaran saraf) yang terjadi diduga akan menghalangi impuls nyeri yang dirasakan oleh penderita
Obat pereda nyeri (misalnya anti peradangan non-steroid, contohnya aspirin) juga bisa mengurangi nyeri.
Obat tidur kadang diberikan untuk membantu penderita yang mengalami kesulitan tidur karena nyeri yang timbul.


6. KELAINAN PEMBENTUKAN

Cacat bawaan pada sendi temporomandibuler jarang terjadi.
Kadang ujung tulang rahang tidak terbentuk atau lebih kecil daripada normal; atau tumbuh lecih cepat atau lebih lama daripada normal.

Kelainan tersebut bisa menyebabkan kelainan bentuk wajah dan maloklusi (salah letak gigi atas dan gigi bawah). Keadaan ini hanya bisa diatasi dengan pembedahan. 

Kamis, 13 Desember 2012

Penyakit gigi dan mulut



1. Pembusukan gigi
Umumnya pembusukan gigi adalah penyebab utama sakit gigi untuk anak-anak dan orang dewasa. Bakteri yang hidup di mulut Anda berkembang biak pada gula dan pati dalam makanan yang Anda makan. Bakteri ini membentuk plak lengket yang menempel di permukaan gigi Anda.

Asam dihasilkan oleh bakteri dalam plak bisa merusak melalui lapisan keras putih di bagian luar gigi (enamel), menciptakan sebuah rongga. Tanda pertama dari pembusukan mungkin adanya rasa sakit ketika Anda makan sesuatu yang manis, sangat dingin atau sangat panas. Sakit gigi sering menunjukkan bahwa dokter gigi Anda perlu menangani gigi Anda.
  •  PENGOBATAN
  1. Sampai Anda dapat periksa ke dokter gigi, cobalah beberapa tips perawatan diri untuk sakit gigi:
  2. Bilas mulut Anda dengan air hangat.
  3. Gunakan benang gigi untuk menghilangkan partikel makanan yang terjepit di antara gigi Anda.
  4. minum obat OTC penghilang nyeri.
  5. Gunakan obat OTC antiseptik yang mengandung benzokain langsung ke gigi yang sakit dan permen karet untuk mengurangi sementara rasa nyeri. Gunakan langsung minyak cengkeh (eugenol) juga dapat membantu. Jangan letakkan aspirin atau obat penghilang rasa sakit lain secara langsung Pada gusi Anda, karena dapat membakar jaringan gusi Anda
  • .lokasi pembusukan gigi dibedakan menjadi:
1.Pembusukan permukaan yang licin/rata. 
Merupakan jenis pembusukan yang paling bisa dicegah dan diperbaiki, tumbuhnya paling lambat. Sebuah karies dimulai sebagai bintik putih dimana bakteri melarutkan kalsium dari email. Pembusukan jenis ini biasanya mulai terjadi pada usia 20-30 tahun.

2.Pembusukan lubang dan lekukan. 
Biasanya mulai timbul pada usia belasan, mengenai gigi tetap dan tumbuhnya cepat. terbentuk pada gigi belakang, yaitu di dalam lekukan yang sempit pada permukaan gigi untuk mengunyah dan pada bagian gigi yang berhadapan dengan pipi. Daerah ini sulit dibersihkan karena lekukannya lebih sempit daripada bulu-bulu pada sikat gigi.

3.Pembusukan akar gigi. 
Berawal sebagai jaringan yang menyerupai tulang, yang membungkus permukaan akar (sementum).Biasanya terjadi pada usia pertengahan akhir. Pembusukan ini sering terjadi karena penderita mengalami kesulitan dalam membersihkan daerah akar gigi dan karena makanan yang kaya akan gula. Pembusukan akar merupakan jenis pembusukan yang paling sulit dicegah.

4,Pembusukan dalam email. 
Pembusukan terjadi di dalam lapisan gigi yang paling luar dan keras, tumbuh secara perlahan. 
Setelah menembus ke dalam lapisan kedua (dentin, lebih lunak), pembusukan akan menyebar lebih cepat dan masuk ke dalam pulpa (lapisan gigi paling dalam yang mengandung saraf dan pembuluh darah). 
Dibutuhkan waktu 2-3 tahun untuk menembus email, tetapi perjalanannya dari dentin ke pulpa hanya memerlukan waktu 1 tahun. Karena itu pembusukan akar yang berasal dari dalam dentin bisa merusak berbagai struktur gigi dalam waktu yang singkat




2. Karies Gigi (Kavitasi)  

Karies Gigi (Kavitasi) adalah daerah yang membusuk di dalam gigi, yang terjadi akibat suatu proses yang secara bertahap melarutkan email (permukaan gigi sebelah luar yang keras) dan terus berkembang ke bagian dalam gigi. Jika tidak diobati oleh seorang dokter gigi, karies akan terus tumbuh dan pada akhirnya menyebabkan gigi tanggal.


  •     Hal-hal yang mendukung terjadinya karies gigi:
1. Gigi yang peka, yaitu gigi yang mengandung sedikit fluor atau memiliki lubang, lekukan maupun alur yang menahan plak.
2.Bakteri, mulut mengandung sejumlah besar bakteri, tetapi hanya bakteri jenis tertentu yang menyebabkan pembusukan gigi. Yang paling sering adalah bakteri Streptococcus mutans.
3. Sisa-sisa makanan.


  •     PENGOBATAN
Jika pembusukan berhenti sebelum mencapai dentin, maka email bisa membaik dengan sendirinya dan bintik putih di gigi akan menghilang. Jika pembusukan telah mencapai dentin, maka bagian gigi yang membusuk harus diangkat dan diganti dengan tambalan (restorasi).
Mengobati pembusukan pada stadium dini bisa membantu mempertahankan kekuatan gigi danmemperkecil kemungkinan terjadinya kerusakan pulpa.

1. Penambalan.

Tambalan terbuat dari berbagai bahan dan dimasukkan ke dalam gigi atau di sekitarnya.
Perak amalgam merupakan tambalan yang paling banyak digunakan untuk gigi belakang, karena sangat kuat dan warnanya tidak terlihat dari luar. Perak amalgam relatif tidak mahal dan bertahan sampai 14 tahun. Tambalan emas lebih mahal, tetapi lebih kuat dan bisa digunakan pada karies yang sangat besar.

Campuran damar dan porselin digunakan untuk gigi depan, karena warnanya mendekati warna gigi, sehingga tidak terlalu tampak dari luar. Bahan ini lebih mahal daripada perak amalgam dan tidak tahan lama, terutama pada gigi belakang yang digunakan untuk mengunyah.

Kaca ionomer merupakan tambalan dengan warna yang sama dengan gigi. Bahan ini diformulasikan untuk melepaskan fluor, yang memberi keuntungan lebih pada orang-orang yang cenderung mengalami pembusukan pada garis gusi. Kaca ionomer juga digunakan untuk menggantikan daerah yang rusak karena penggosokan gigi yang berlebihan.


2. Pengobatan saluran akar dan pencabutan gigi.

Jika pembusukan menyebar sampai ke pulpa, satu-satunya cara untuk menghilangkan nyeri adalah mengangkat pulpa melalui saluran akar (endodontik) atau mencabut gigi.
  • Lima strategi umum yang merupakan kunci dalam mencegah terjadinya karies gigi:

1.Menjaga kebersihan mulut.
Kebersihan mulut yang baik mencakup gosok gigi sebelum atau setelah sarapan dan sebelum tidur di malam hari serta membersihkan plak dengan benang gigi (flossing) setiap hari. Hal ini sangat efektif dalam mencegah terjadinya pembusukan permukaan yang licin.
Menggosok gigi mencegah terbentuknya karies di pinggir gigi dan flossing dilakukan di sela-sela gigi yang tidak dapat dicapai oleh sikat gigi.
Menggosok gigi yang baik memerlukan waktu selama 3 menit.
Pada awalnya plak agak lunak dan bisa diangkat dengan sikat gigi yang berbulu halus dan benang gigi minimal setiap 24 jam. Jika plak sudah mengeras maka akan sulit untuk membersihkannya.
2.Makanan.
Semua karbohidrat bisa menyebabkan pembusukan gigi, tetapi yang paling jahat adalah gula.
Semua gula sederhana, termasuk gula meja (sukrosa), gula di dalam madu (levulosa dan dekstrosa), buah-buahan (fruktosa) dan susu (laktosa) memiliki efek yang sama terhadap gigi.
Jika gula bergabung dengan plak, maka dalam waktu sekitar 20 menit, bakteri Streptococcus mutans di dalam plak akan menghasilkan asam. Jumlah gula yang dimakan tidak masalah, yang memegang peran penting adalah lamanya gula berada di dalam gigi.
.Berkumur-kumur setelah memakan makanan manis akan menghilangkan gula, tetapi cara yang lebih efektif adalah dengan menggosok gigi. Untuk menghindari terbentuknya karies, sebaiknya meminum minuman dengan pemanis buatan atau minum teh atau kopi tanpa gula.
3.Fluor.
Fluor menyebabkan gigi, terutama email, tahan terhadap asam yang menyebabkan terbentuknya karies. Sangat efektif mengkonsumsi fluor pada saat gigi sedang tumbuh dan mengeras, yaitu sampai usia 11 tahun.
Penambahan fluor pada air adalah cara yang paling efisien untuk memenuhi kebutuhan fluor pada anak-anak. Tetapi jika terlalu banyak mengandung fluor, bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik atau perubahan warna pada gigi. Jika air yang diminum mengandung sedikit fluor, bisa diberikan obat tetes atau tablet natrium florida. Fluor juga bisa dioleskan langsung oleh dokter gigi pada gigi yang cenderung mengalami pembusukan. Akan lebih baik jika menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor.
4.Penambalan.
Penambalan dapat digunakan untuk melindungi lekukan pada gigi belakang yang sulit dijangkau.
Setelah dibersihkan, daerah yang akan ditambal ditutup dengan plastik cair. Setelah cairan plastik mengeras, akan terbentuk penghalang yang efektif, dimana bakteri di dalam lekukan akan berhenti menghasilkan asam karena makanan tidak dapat menjangkau lekukan tersebut.
Sebuah tambalan bertahan cukup lama; sekitar 90% bertahan sampai 1 tahun dan 60% bertahan sampai 10 tahun; tetapi kadang perlu dilakukan perbaikan atau penggantian.
5.Terapi antibakteri.
Beberapa orang memiliki bakteri penyebab pembusukan yang sangat aktif di dalam mulutnya.
Orang tua bisa menularkan bakteri ini kepada anaknya melalui ciuman. Bakteri tumbuh di dalam mulut anak setelah gigi pertama tumbuh dan kemudian bisa menyebabkan terjadinya karies. Karena itu kecenderungan bahwa pembusukan gigi terjadi dalam satu keluarga, tidak selalu menunjukkan kebersihan mulut maupun kebiasaan makan yang jelek.

3.Pulpitis (radang pulpa gigi)  

Pulpitis adalah peradangan pada pulpa gigi yang menimbulkan rasa nyeri. Pulpa adalah bagian gigi paling dalam, yang mengandung saraf dan pembuluh darah.

  • PENYEBAB
Penyebab pulpitis yang paling sering ditemukan adalah pembusukan gigi, penyebab kedua adalah cedera.
Pulpa terbungkus dalam dinding yang keras sehingga tidak memiliki ruang yang cukup untuk membengkak ketika terjadi peradangan. Yang terjadi hanyalah peningkatan tekanan di dalam gigi. Peradangan yang ringan, jika berhasil diatasi, tidak akan menimbulkan kerusakan gigi yang permanen. Peradangan yang berat bisa mematikan pulpa. Meningkatnya tekanan di dalam gigi bisa mendorong pulpa melalui ujung akar, sehingga bisa melukai tulang rahang dan jaringan di sekitarnya.


  • Untuk menentukan apakah pulpa masih bisa diselamatkan, bisa dilakukan beberapa pengujian:

1 Diberikan rangsangan dingin.
Jika setelah rangsangan dihentikan nyerinya hilang, berarti pulpa masih sehat. Pulpa bisa dipertahankan dengan cara mencabut bagian gigi yang membusuk dan menambalnya.
Jika nyeri tetap ada meskipun rangsangan dingin telah dihilangkan atau jika nyeri timbul secara spontan, maka pulpa tidak dapat dipertahankan.

2.Penguji pulpa elektrik.
Alat ini digunakan untuk menunjukkan apakah pulpa masih hidup, bukan untuk menentukan apakah pulpa masih sehat. Jika penderita merasakan aliran listrik pada giginya, berari pulpa masih hidup.

3.Menepuk gigi dengan sebuah alat.
Jika dengan pengetukan gigi timbul nyeri, berarti peradangan telah menyebar ke jaringan dan tulang di sekitarnya.

4.Rontgen gigi.
Dilakukan untuk memperkuat adanya pembusukan gigi dan menunjukkan apakah penyebaran peradangan telah menyebabkan pengeroposan tulang di sekitar akar gigi


4. Sariawan (chanker sores, ulkus aftosa)

          sariawan adalah suatu luka terbuka yang kecil di dalam mulut, yg dapat menimbulkan nyeri. sariawan muncul pada usia 10-40 tahun. sariawan yang kecil ( berdiameter <1cm) sring muncul dalam satu kelompok hingga 2-3 luka, akan menghilang sendiri nya dalam waktu 10 hari dan tidak meninggalkan jaringan parut. sedangkan sariawan yg besar, bentuknya tidak teratur, butuh waktu beberapa minggu untuk menyembuhkannya dan sering meninggalkan jaringan parut.


  •   PENGOBATAN

1. obat bius(ex: lidokain kental) dioleskan pada luka atau dapat digunakan obat kumur
2.karboksimetil dapat dioleskan untuk mengurangi nyeri
3. tetrasiklin sbg obat kumur
4. kortikosteroid salep
5.untuk sariawan berat diberi prednison tab dan obat kumur dexamethason

5. Asbes periapikal

            adalah pengumpulan nanah dr sebuah gigi yang telah menyebar ke jaringan sekitarnya, sehingga menimbulkan infeksi.


  • GEJALA
1. gigi terasa sakit saat mengunyah, dan akan timbul nyeri
2. kemungkina terjadi demam, dan ada pembengkak an kelenjar getah bening di leher
3. jika penyakit sangat berat terjadi pembengkak an di rahang

  •  PENGOBATAN
1. membersihkan nanah melalui bedah mulut
2. antibiorik untuk menghilangkan infeksi
3. menccabut pulpa yang terkena dan mengeluarkan nanah

































Selasa, 11 Desember 2012

gigi manusia


Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan dan pada beberapa hewan, terutama karnivora, sebagai senjata. Akar dari gigi tertutup oleh gusi. Gigi memiliki struktur pelindung yang disebut email gigi, yang membantu mencegah lubang di gigi. Pulp dalam gigi menciut dan dentin terdeposit di tempatnya.
Gigi merupakan bagian paling membedakan di jenis mamalia yang berbeda, dan salah satu yang bisa menjadi fosil dengan baik. Paleontologis menggunakannya untuk mengidentifikasi jenis fosil dan seringkali hubungan di antaranya. Bentuk gigi berhubungan dengan jenis makanan hewan tersebut. Misalnya herbivora memiliki banyak gigi geraham untuk mengunyah karena rumput sulit untuk dicerna. Karnivora membutuhkan taring untuk membunuh dan merobek, dan karena daging mudah untuk dicerna, maka mereka dapat menelan makanan tersebut tanpa membutuhkan geraham untuk mengunyah makanan tersebut terlebih dahulu.

Bagian-bagian gigi
Mahkota gigi atau corona, merupakan bagian yang tampak di atas gusi. Terdiri atas:
  • Lapisan email, merupakan lapisan yang paling keras.
  • Tulang gigi (dentin), di dalamnya terdapat saraf dan pembuluh darah.
  • Rongga gigi (pulpa), merupakan bagian antara corona dan radiks.
  • Leher gigi atau kolum, merupakan bagian yang berada di dalam gusi.
  • Akar gigi atau radiks, merupakan bagian yang tertanam pada tulang rahang. Akar gigi melekat pada tulang rahang dengan perantaraan semen gigi.
  • Semen gigi melapisi akar gigi dan membantu menahan gigi agar tetap melekat pada gusi. Terdiri atas:
    • Lapisan semen, merupakan pelindung akar gigi dalam gusi.
    • Gusi, merupakan tempat tumbuh gigi.


pada manusia dapat ditemui 4 (empat) macam gigi yang terdapat pada mulut disertai dengan arti definisi dan pengertian yaitu :
1. Gigi Seri
Gigi seri adalah gigi yang memiliki satu akar yang berfungsi untuk memotong dan mengerat makanan atau benda lainnya.
2. Gigi Taring
Gigi taring adalah gigi yang memilki satu akar dan memiliki fungsi untuk mengoyak makanan atau benda lainnya.
3. Gigi Geraham Kecil
Gigi graham kecil adalah gigi yang punya dua akar yang berguna / berfungsi untuk menggilas dan mengunyah makanan atau benda lainnya.
4. Gigi Geraham
Gigi geraham adalah gigi yang memiliki tiga akar yang memiliki fungsi untuk melumat dan mengunyah makanan atau benda-benda lainnya.
-----
Pada bagian gigi manusia terstruktur / tersusun atas 4 (empat) jaringan yakni :
1. Email
Email adalah jaringan yang berfungsi untuk melindungi tulang gigi dengan zat yang sangat keras yang berada di bagian paling luar gigi manusia.
2. Tulang
Tulang merupakan lapisan yang berada pada lapisan setelah email yang dibentuk dari zat kapur.
3. Rongga Gigi
Rongga gigi adalah rongga yang di dalamnya terdapat pembuluh darah kapiler dan serabut-serabut syaraf.
4. Semen / Sementum
Semen merupakan bagian dari akar gigi yang berdampingan / berbaasan langsung dengan tulang rahang di mana gigi manusia tumbuh.